Category Archives: Uncategorized

3 SEBAB UTAMA DATANGNYA BENCANA

Pada 5 tahun terakhir, berbagai bencana terus menerus menimpa negeri ini. Namun entah mengapa, belum ada kesadaran ummat untuk merenungi, lalu kembali pada jalan-Nya. Alih-alih merenungi, kebanyakan ummat ini melihat bencana hanya dari sudut pandang fenomena alam saja. 

Barangkali, mungkin, Allah perlu turunkan bencana yang lebih dahsyat lagi agar ummat ini mau berfikir (semoga tidak terjadi). 

SEBAB DATANGNYA BENCANA

Coba kita lihat, sepanjang tahun 2020 saja ada 4.650 kejadian bencana alam, dan sepanjang tahun 2021 ada 5.402 bencana. Tahun 2022 ini sampai November sudah ada 2650 bencana, menurut BNPT. Terakhir gempa Cianjur, menewaskan 321 orang ( update 27/11/2022), 73.874 orang mengungsi.

Allah sudah tunjukkan kekuasaanNya, ribuan kali tiap tahunnya,..masih kurang apa lagi ?….

Jika dilihat dari sudut pandang Al Quran, ada _*3 Sebab utama*_ datangnya bencana , yaitu : 

Pertama, Disebabkan Dosa-Dosa Manusia

( Dan bencana itu Akan sirna jika kembali ke jalan yang benar)..

Dalilnya adalah : 

 ✓ QS. Yaasin ayat 19

قَالُوۡا طٰۤٮِٕـرُكُمۡ مَّعَكُمۡؕ اَٮِٕنۡ ذُكِّرۡتُمۡ ؕ بَلۡ اَنۡـتُمۡ قَوۡمٌ مُّسۡرِفُوۡنَ

Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”

✓ Ar Rum ayat 41 : 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari _(akibat) perbuatan mereka_ , agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Kedua, Karena Orang Baik Diam

 ( Musibah akan terus terjadi, sampai orang saling amar ma’ruf nahi munkar dalam setiap kemaksiyatan)

Dalam Alquran Surah al-Anfal ayat 25 Allah berfirman : 

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (25) }

Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.

Maka, berdiam diri dan acuh dengan kemaksiatan bukanlah sikap seorang Mukmin. Amar ma’ruf nahi mungkar dan bersatu dalam barisan jamaah dakwah adalah amal cerdas orang yang beriman. 

Ketiga, Ujian dan Rahmat Allah

( Sifatnya tidak terus menerus dan beruntun, seperti fenomana di negeri ini)

Bencana bisa jadi akan menimpa kaum beriman, tapi itu sebagai ujian keimanan dan kesabaran, serta keberkahan, karena besarnya pahala yg akan didapat.

Terhadap point ketiga ini , sikap kita hanya sabar dan mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi roji’uun.

 Dalam QS al-Baqarah, 2: 155-157 Allah SWT berfirman : 

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (157) }

_Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillahi wainna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk_.

Demikian uraian _*3 hal penyebab datangnya bencana*_ ini kami tulis semoga memberikan pemahaman bersama dan sebagai bentuk instruspeksi kita bersama. _Allah a’lam bi ash-shawab_

( _*MH AlQondaly*_)

BENARKAH JIN BISA MASUK TUBUH MANUSIA?

Maraknya orang-orang yang mengalami kesurupan baik saat ruqyah massal maupun dalam keadaan tertentu menimbulkan banyak perdebatan. Mereka mayoritas ummat Islam berpendapat bahwa kesurupan ( Masuknya Jin dalam tubuh manusia) adalah nyata. Sedang sebagian lainnya menyatakan syetan ( jin) hanya bisa membisikkan saja. Kami ( penulis ) mempercayai bahwa kesurupan ( masuknya jin dalam tubuh) hingga mengontrol pemikiran manusia adalah nyata dan fakta berdasarkan pengalaman saat penulis meruqyah.

Oleh karena itu, kami akan menyampaikan dari sisi dalil tentang hakekat kesurupan yang kami ambil dari kitab Wiqoyatul Insan Minal Jinn wasy-Syaithan, karya Seich Wahid Abdus salam Bali, yang diterjemahkan dalam bahasa indonesia dengan judul Ruqyah , Jin, Sihir dan Terapinya.

Dalil kesurupan dalam al Qur’an adalah surat Al Baqoroh ayat 275, Allah SWT berfirman :

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.” ( TQS. AL Baqoroh 2:275)

Terkait ayat diatas, Imam Al Alusi , berkata , Lafal “At Takhabbutu” ( Kesurupan) adalah suatu bentuk tindakan yang puncaknya adalah memukul dengan tangan terus-menerus ke segala arah. Maksud Firman Allah “Minal Massi” ( lantaran gangguan) adalah kegilaan. Jika ada yang berkata “mussarrajulu” ( seseorang terganggu), menurut orang arab berarti dia tertimpa penyakit gila karena kesurupan jin. Sedang makna aslinya adalah menyentuh dengan tangan. Disebut demikian , karena setan terkadang menyentuh manusia , sehingga kelenjar-kelenjar rusak dan akhirnya tertimpa kegilaan. ( dinukil dari Alamul jinni di Dhau’il Quran was Sunnah: hal 263)

Sedang menurut sunnah, masalah kesurupan banyak diriwayatkan para sahabat, diantaranya :

Pertama, Imam al Hakim yang meriwayatkan di dalam Mustadrak-nya, Dari Muthar bin Abdurrahman al A’naq, dia berkata, Ummu Aban binti Wazi’ bin Zari’ bin Amir al Abdi bercerita kepada saya dari bapaknya , ia berkata ‘Suatu ketika kakeknya Wazi’ pergi menjumpai Nabi SAW dengan membawa seorang anaknya ( Anak dari saudara perempuannya), yang tertimpa penyakit gila. Setelah bertemu Rasulullah SAW , beliau bersabda “Dekatkan kepadaku dan palingkan dia hingga punggungnya mengadapku!” Dia berkata , Maka beliau memegang semua sudut pakaiannya dari atas hingga bawah , lalu belia memukul punggungnya hingga saya melihat dua ketiak beliau yang putih, dan belia bersabda ” Keluarlah engkai wahai musuh Allah ! Keluarlah wahai musuh Allah!.”

Setelah itu anak ini bisa melihat dengan pandangan yang wajar tidak sebagaimana cara dia memandang sebelum dido’akan Rasulullah SAW. Belia mendoakan dan mengusap wajahnya. Al Haitsami berkata”Hadits ini diriwayatkan Imam Thabrani, sedang yang meriwayatkannya dari Ummu Aban hanya Mathar saja. “Saya berkata “AL Hafidz Ibnu Hajar berkata bahwa Ummu Aban adalah Maqbulah ( bisa diterima). Di Dalam kitab sahih bukhari juga meriwayatkan hadits dari Ummu Aban.

Berdasar hadits diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa : (1). Setan dapat mengganggu manusia hingga membuatnya gila (2). Gangguan ( kesurupan) jin semacam ini dapat disembuhkan dengan pukulan (3). Setan dapat masuk ke dalam diri manusia dan tinggal disana (4). Hal itu jelas terlihat dari sabda nabi SAW ” Keluarlah engkau wahai musuh Allah!”. Sesuatu yang keluar pasti didahului sesuatu yang masuk.

Kedua, Ya’la bin Murrah menceritakan saat bepergian bersama Rsulullah SAW melewati perempuan yang sedang duduk bersama anaknya yang masih keci. Perempuan itu berkata, Wahai rasulallah, anak saya ini menderita penyakit dan kami menjadi terganggu dengan penyakitnya setiap harinya dia selalu kumat beberapa kali, sampai saya tidak tahu berapa kali, lalu beliau bersabda : ” Berikanlah anak itu kepadaku!”. Kemudian Rasulullah membuka mulut anak itu , lalu meniup ke dalamnya sebanyak 3X dan mengucapkan (Bismillah) Dengan menyebut nama Allah, aku adalah hamba Allah, enyahlah engkau wahai musuh Allah!”.

Ketiga, Dari Jabir bin Abdullah, dia berkata “Pada perang Dzatur Riqa’, kami keluar bersama rasulullah SAW hingga sampai Buhrah Waqim ( nama suatu tempat). Tiba-tiba seorang perempuan badui menemui nabi membawa anak dan berkata ” Wahai Rasulallah, anak kami telah diganggu setan ( kesurupan), lalu nabi bersabda “Coba dekatkanlah dia kepada saya!”. Nabi lalu bersabda : “Bukalah mulutnya!”, lalu perempuan itu membukakan mulutnya, maka Rasulullah meludahi mulutnya, lalu bersabda “Enyahlah engkau wahai musuh Allah!, aku adalah utusan ALlah!”. Diucapkan Nabi 3X lalu NAbi bersabda “Anakmu sudah baik, tidak ada lagi yang akan mengganggunya”.

Keempat, Abdullah bin Abbas, pernah bercerita bahwa salah seorang perempuan pernah datang kepada Rasulullah SAW sambil membawa anaknya. Lalu berkata , “Wahai Rasulallah, sesungguhnya anak ini mempunyai penyakit gila ( kesurupan) dia terganggu ketika kami makan, hingga mengganggu makan kami. . Maka Rasulullah SAW mengusap dadanya dan mendo’akannya, hingga dia memuntahkan dari mulutnya sesuatu seperti anak anjing hitam, yang dapat berjalan”. Haitsami berkata, “Di Dalamnya barisan rawinya terdapat Firqad as-subkhi, Ibnu Mu’in dan AL Ajli menganggapnya shahih, sementara yang lainnya menganggapnya dhaif.

Kelima, Dari Abdullah bin Mas’ud , dia berkata , apabila Rasulullah melakukan shalat , beliau mengucapkan :

اللهم اني اعوذ بك من الشيطان الرجيم وهمزه ونفخه ونفثه

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk, dari hamz, nafakh, dan nafs-nya”

Ibnu Mas’ud menerangkan, Hamz berarti Al Mautah ( gangguan yang membuat tidak sadar diri), Nafakh berarti untaian kata-kata tipuan, dan Nafts, berarti sifat sombong. Maksud Al Mautah adalah sejenis penyakit gila dan kesurupan yang menimpa manusia. Jika sadar, akalnya kembali berfungsi seperti biasa. Seperti orang yang tidur dan mabuk. Ibnu Katsir berkata, “Maksud dari Al Mautah adalah penyakit gila dan cekikan yang berupa kesurupan “. Abdul Karim Naufan berkata, hadits ini menyatakan adanya kesurupan jin pada manusia, sebab dalam hadits tersebut Rasulullah meminta perlindungan kepada Allah dari Hamz.

Keenam, Shafiyah binti Huyay berkata, rasulullah SAW bersabda :

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَىَ الدَّم

“Sesunguhnya setan berpindah ( mengalir) pada diri ( anak) adam melalui jalan darahnya”

Ini adalah sebagaian dari dalil dari As Sunnah yang bisa kami rangkum, yang menggambarkan secara jelas bahwa setan bisa menyebabkan manusia kerusupan ( masuk) dalam tubuh manusia. Oleh karena itu marilah kita senantiasa berlindung kepada Allah dari segala gangguan setan yang terkutuk.

Arif Al Qondaly

Cara Islam agar Sembuh dari Berbagai macam Kecanduan

Secara istilah, Kecanduan atau ketagihan adalah saat tubuh atau pikiran kita dengan buruknya menginginkan atau memerlukan sesuatu agar bekerja dengan baik. Kita disebut pecandu bila kita memiliki ketergantungan fisik dan ketergantungan psikologis terhadap zat psikoaktif, contohnya alkoholtembakauheroinkafeina, nikotin. Zat psikoaktif ini akan melintasi sawar darah otak setelah dicerna, sehingga mengubah kondisi kimia di otak secara sementara.

Kecanduan juga bisa dipandang sebagai keterlibatan terus-menerus dengan sebuah zat atau aktivitas meskipun hal-hal tersebut mengakibatkan konsekuensi negatif. Kenikmatan dan kepuasanlah yang pada awalnya dicari, tetapi perlu keterlibatan selama beberapa waktu dengan zat atau aktivitas itu agar seseorang merasa normal ( https://id.wikipedia.org/wiki/Kecanduan)

Dalam ringkasan buku Sembuh dari Kecanduan karya Ust Abu Alya, disebutkan ada beberapa faktor penyebab secara umum kecanduan:

(1). Adanya kecintaan saat bermaksiat (2). Adanya kenikmatan saat bermaksiat sehingga meresap dalam hati ( menjadi pemicu untuk mengulanginya) (3). Adanya kesempatan dan instrument untuk melakukan nya  (4). Merasa aman dan nyaman atas perbuatanya  (5). Kurangnya pemahaman  dan control keimanan  yg kuat 

Didalam Islam ada 5 langkah terapi secara umum untuk menghentikan candu keburukan  :

  1. Istigfar (memohon ampunan) , seorang pecandu rokok, alkohol , game online atau apapun yang negatif terlebih dahulu harus menyadari, dengan kesadaran yang kuat bahwa perbuatannya itu dosa, jika seorang pecandu rokok yang menganggap rokok dianggap tidak dosa, maka dirinya harus memastikan dan mempunyai alasan mengapa harus berhenti merokok. Semisal perbuatan merokok tersebut adalah merusak kesehatan dan perbuatan sia-sia yang tidak bermanfaat . Sehingga konsep taubat dan mohon ampun pada Allah pada perbuatan yang jelas karena termasuk perbuatan dosanya atau perbuatan yang telah mensia-siakan amal juga harta, yang dibenci Allah.

2. Istianah (memohon pertolongan), pada tahap ini setidahnya seorang yang kecanduan menyadari bahwa dirinya tidak berdaya menghadapi candu yang telah menguasai jiwanya, maka dirinya harus menyadari butuh pertolongan , dan Allah sebagai Zat yang Maha penolong, dan sebaik-baik tempat meminta pertolongan.

3). Istiadzah (memohon perlindungan). Perlindungan ini maknanya adalah perlindungan dari bahaya keburukan akan candu, juga keburukan para pelaku candu serta keburukan para pembisik agar terus melakukan perbuatan yang telah menjadi candu bagi dirinya.

4). Istirja (berserah diri). Pada tahap ini seseorang harus benar-benar pasrah pada Allah atas ikhtiar yang sudah dilakukan agar Allah berkenan membebaskan dari perilakuburuk menjadi perilaku sesuai syariat Nya.

5) Istiqomah (konsisten dalam Al Haq). Istiqomah disini adalah tahap terakhir , yaitu dengan niat yang kuat untuk berjalan di jalan yang haq, menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan benar-benar meninggalkan apa yang dilarang Allah. Allahu a’lam bi ash-showab

Referensi :

SInopsis Buku “Sembuh dari Kecanduan” karya Ust Abu Alya,

Kupas Tuntas Sihir dalam Islam

*Sihir Itu _Khariq Lil ‘Adah_ (Perkara Luar Biasa)*

Pada pembahasan _khawaariq lil ‘adah_ dalam ilmu tauhid atau akidah, sihir termasuk dalam kategori tersebut. Apa maksud _khawaariq lil ‘adah_ ?.

Kata _khawaariq lil ‘adah_ bermakna hal-hal diluar kebiasaan. Artinya, sesuatu yang tidak bisa dilakukan manusia biasa.  Karena kemustahilannya – menurut akal manusia –  tidak bisa terjadi ditangan manusia biasa. Misalnya, tongkat menjadi ular, tongkat dipukul membelah lautan menjadi jalan, tubuh tidak terbakar dalam kobaran api dan sebagainya. 

Perkara-perkara tersebut, tidak bisa dan tidak biasa dilakukan manusia biasa. Kecuali ada sesuatu kekuatan yg menolongnya, yaitu Allah atau kekuatan Setan. Meskipun kekuatan setan itu atas izin Allah yg disebut _idzin qadary_, bukan _idzin syar’iy_.

Jika Allah yg memberikan kekuatan itu, maka khariq lil ‘adah itu mulia dan terpuji spt mukjizat, karomah dan ma’unah.

Jika setan yg memberi bantuan dan kekuatan, maka _khariq lil ‘adah_ itu sesuatu yang hina dan terlarang spt sihir, istidraj dsb.

Pada kesempatan ini, saya hanya ingin sedikit menulis ttg sihir yg belakangan ini sering diperbincangkan seiring viralnya Pesulap Merah diberbagai media.

Si Pesulap Merah sering mengatakan bahwa keanehan-keanehan yg dilakukan dukun semuanya rekayasa sehingga hal-hal aneh diluar logika manusia yang masuk dalam kategori sihir pun disangkal atau diingkari olehnya. Misalnya, dia tidak percaya jarum, silet, kaca dan sebagainya masuk ke dalam tubuh manusia akibat sihir atau santet.

Islam merupakan agama yang moderat alias wasathiy (pertengahan), tidak berlebih-lebihan menilai sesuatu dan tidak pula meniadakan sama sekali. Jika bicara ttg hal-hal  diluar kebiasaan manusia alias aneh, sakti, extraordinary dan sejenisnya, Islam punya sikap tersendiri. Tidak berlebihan spt keyakinan budaya atau tradisi tertentu dan tidak menolak sama sekali spt keyakinan Mu’tazilah atau kelompok rasionalis yg mengedepankan akal semata.

Sihir dan perdukunan, identik dengan perkara _ghoib_ dan _ghorib_ (aneh) serta diluar nalar manusia sehingga selalu dikaitkan dengan jin kafir dan jin fasik alias setan.

Karena tukang sihir dan dukun yang asli memang bekerjasama dengan setan untuk menyesatkan manusia. Motifnya tidak selalu materi atau uang, bahkan banyak dukun atau tukang sihir asli tidak menerima bayaran utk menutupi kejahatannya sehingga seolah-olah tulus, ikhlas dan punya kepedulian.

Sementara dukun palsu yg disebut dalam bahasa Arab dengan dajlah (penipu) memang orientasinya materi atau uang sehingga berani melakukan penipuan dengan berbagai macam trik. Meskipun demikian, baik yg asli maupun yg palsu, kedua jenis dukun dan tukang sihir itu tetap tercela dan disukai setan.

Terus dimana salahnya si Pesulap Merah? Padahal ia terus berusaha membongkar kedok para dukun. Dari sisi ini, kita patut berterima kasih. Adapun kesalahannya adalah menolak secara total berbagai macam hal yg disebut khariq lil ‘adah yg diciptakan oleh dukun dan tukang sihir tanpa membedakan antara yang palsu dan yg memang bekerjasama dgn setan.

⏺️ • Jika semua sihir disebut trik, maka tukang sihir Fir’aun juga menggunakan trik utk merubah tali-tali menjadi ular. Jika itu hanya trik, untuk apa Nabi Musa melawannya dgn mukjizat? 

⏺️ • Jika sihir Labid ibn A’sham kpd Nabi Muhammad hanya trik, untuk apa sampai diturunkan surah al-Falaq dan an-Naas untuk menjelaskannya dan mengatasinya? 

|Artinya, sihir yg sesungguhnya memang dibantu oleh setan dengan kekuatannya. Tujuan setan membantu tukang sihir melayani peminta jasanya adalah utk menjerumuskan manusia pada kesyirikan dan kekufuran yg menjadi misi utama Iblis. Adapun materi, itu akan datang sendiri, tentu melalui kehebatan yg dikagumi oleh manusia.

Jika Pesulap Merah mau belajar tentang hakikat sihir menurut syariat Islam melalui Al-Qur’an, as-Sunnah dan Pendapat Ulama, mungkin itu akan membuatnya lebih proporsional dalam bersikap.

Jika dibiarkan pemahaman dan pikiran beliau seperti itu, bukan tidak mungkin akan menyebabkan umat tidak lagi memandang mukjizat sbg hal yg mulia. Karena hanya diperuntukkan melawan trik dukun dan tukang sihir. Padahal mukjizat diberikan Allah sbg pembuktian nubuwwah dan risalah seorang nabi dan rasul kpd kaumnya. 

Bisa jadi, bukan hanya perdukunan dan sihir yg menggunakan trik dan kecepatan tangan, tapi juga mukjizat, karomah dan ma’unah. Nabi Muhammad membelah bulan, air keluar diantara jari jemarinya dan sebagainya, akan dianggap sebagai trik doang, bukan mukjizat pemberian Allah. Keyakinan seperti ini sangat merusak akidah.

▶️ • Kesimpulannya, segala sesuatu yg terjadi diluar kebiasaan manusia memang ada dan bukan sekedar trik tapi dibantu kekuatan, baik itu kekuatan Yang Maha Kuat maupun kekuatan setan yg sesungguhnya diberi izin oleh Allah.

Tidak sulit bagi setan memasukkan jarum, paku, beling dsb ke dalam tubuh manusia dgn izin Allah. Karena Allah memberikan kekuatan kpd setan, diantaranya :

1️⃣ • Punya kecepatan gerak _(Sur’atul harokah)_.

2️⃣ • Punya kekuatan membawa benda-benda  _(al-Qudrah ‘ala Hamli al-Asy’yaa’)_.

3️⃣ • Punya kemampuan membesar dan mengecil _(Yasghur wa Yakbur)_.

4️⃣ • Punya kekuatan melakukan pekerjaan berat dan pekerjaan yg menakjubkan _(al-Qudrah ‘ala al-A’maal asy-Syaaqqah wa al-‘Ajibah)_.

5️⃣ • Punya kekuatan penciuman _(al-Qudrah ‘ala asy-Syamm)_.

6️⃣ • Punya kekuatan akal _(al-Quwwah al-‘Aqliyyah)_.

7️⃣ • Punya kekuatan merubah dan menjelmakan dirinya _(al-Qudrah ‘ala at-Tasyakkul wa azh-Zhuhur)_.

Semua potensi kekuatan itulah yang digunakan setan untuk membantu tukang sihir dan dukun, tentu dengan imbalan yang sangat mahal, yaitu dengan mengorbankan akidah dan keimanan. Insya Allah, dikesempatan lain akan kita bahas secara tersendiri. Semoga bermanfaat !

===============

Referensi | Sumber : *Musdar Bustamam Tambusai ( (Founder MATAIR Int. / Majlis Talaqqi Ilmu Ruqyah), Medan, 13 Agustus 2022

RELATED POST

RUQYAH SEMARANG

RUQYAH SYAR’IYYAH SEMARANG

MENGUBAH PERILAKU ANAK AGAR SUKSES DUNIA DAN AKHIRAT

Banyak orang tua bingung menghadapi anak , terutama anak yang menginjak remaja, alias ABG ( Anak Baru Gede). Bahkan banyak juga kita dapati anak berumur 17 tahun tetapi perilaku nya seperti anak SD secara mental, kedewasaan dan kemandiriannya sangat rendah.

Ada 5 langkah penting bagi ortu untuk mencetak ramaja sukses di kemudian hari, yang berkepribadian baik, mandiri , tangguh, sholeh dan bertanggungjawab. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

Pertama, niat kuat orang tua

Modal dasar pertama adalah niat kiat orang tua untuk merubah perilaku anak yang buruk. Tidak ada kata terlambat, mulai sekarang kuatkan niat kita untuk sungguh-sungguh ingin merubah perilaku anak menjadi baik, tanggung jawab, sholeh dan sholehah. Prinsipnya adalah perubahan secara alamiyah itu harus lewat tangan kita. Dan kita harus berprinsip, bahwa Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum kaum itu merubahnya.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra’d:11).

Perilaku anak buruk itu biasanya karena banyak faktor, diantaranya kecanduan game, android, kecil banyak dimanja, penakut, ingin sesuatu instan, pengaruh kritis lewat medsos yang tidak terkontrol, pengaruh perilaku buruk pada keluarga dan pengaruh lingkungan tempat tinggalnya.

Oleh karena itu sekali lagi, kuatkan niat, yakin bahwa dengan perjuangan dan doa orang tua, perilaku anak itu akan bisa berubah. Lantas apa yang harus kita lakukan selanjutnya?

Kedua, Tidak boleh marah.

Ortu yang pemarah akan menjauhkan hubungan anak dengan orang tua. Maka latihlah orang tua untuk mampu meredam marah. Bukankah Allah SWT memerintahkan kita untuk menahan amarah. Jika anak melakukan kesalahan, jangan fokus pada kesalahan dan kelemahan anak, tapi fokus pada kelebihannya, sehingga tetap jaga hatinya agar tidak marah. Senantiasa doakan anak.

Suatu saat kita temukan, anak ditegur marah, mengapa? karena orang tua sedikit-sedikit marah dan tidak dekat dengan anak. Maka kewajiban orang tua harus mencoba deket dengan anak, dan jauhi sifat marah.

Pada kasus lain, anak susah dibangunkan untuk sekolah. Maka sesekali jangan dibangunkan ( kecuali untuk sholat) , dan biarkan anak melihat dampak dari perbuatannya yang tidak bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri. Lalukan nasehat yang halus, pendekatan dan jangan sekali-sekali marah.

Ingat bahwa perilaku buruk anak itu tidak sepenuhnya kesalahan anak. Kasihan anak tersebut. Tapi koreksilah diri kita, boleh jadi anak nakal itu adalah hasil cetak orang tua kita selama ini. Koreksilah mulai dari ortu, bertaubatlah …”.

Jika kita masih hobi marah menghadapi anak, perhatikan sabda Rasulullah SAW :

, لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ.

Orang yang kuat itu bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah.

Juga dengan firman-Nya Ta’ala:

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ …

Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. [Ali ‘Imrân/3 : 134].

Ketiga, Ambil hatinya Anak.

Bagaimana cara mengambil hati anak? Yang pertama adalah jadilah mentor pribadi untuk anak kita, dan yang kedua, jadilah sahabat terdekat anak kita. Mentor, artinya mengarahkan dan mengajak berfikir anak. Mengarahkan untuk ke arah yang lebih baik. Terus Menggali potensi dan mengarahkan ke arah yang lebih baik.

Contoh Kasus, anak ditanya tidak menjawab secara lengkap dan acuh, berarti ortu tidak mempunyai kemampuan menggali anak, bisa jadi karena anak jauh secara rasa dengan orang tua. Oleh karena itu pada ortu wajib menjadikan dirinya “sahabat” atas anak-anaknya. Barengi anak pada kesukaan dan hobbinya yang baik yang bisa nyaman, misal main bareng, dengerkan lagu bareng dan sebagainya. Bisa juga panggil anak dengan sebuatan yang gaul, panggil saja gus, bro, sayang, cah bagus, dll yang dia enjoy mendengarkannya.

Jika ortu sudah dekat dan bisa mengambil hati anak, maka barulah kita bisa gali keinginan, cita-cita dan saat itupula kita arahkan. Disinilah titik awal yang tepat ortu sebagai mentor. mulailah gali anak dari visi dan misi hidupnya. Misal anak ingin jadi orang terkenal. tanyakan seperti siapa? kalau kaya memang untuk apa hartanya? Bagaimana nanti kalau kaya trus lupa sholat? ibadah dan seperusnya. Dari situ ada arahan sebagai mentor. Orang tua haruslah jadi mentor , yang mengarahkan anak tidak hanya sukses dunia tapi punya visi misi hidup untuk akhirat.

Dari point ketiga juga ortu mulai ajari anak mandiri. Untuk bisa cepat mandiri, anak jangan terus-terusan ditolong, sedang anak sebenarnya mampu mengerjakannya. Anak diajari berfikir tidak doktrin, anak diberi pengertian bukan diperintah, atau anak diberi pemikirannya dibangun agar jalan sendiri tanpa komando. Kesadaran itulah akhirnya yang mendorongnya bukan perintah ortu. Kemandirian itu harus dibangun sejak anak mulai melakukan sesuatu, misalnya jika anak sudah bisa makan sendiri jangan disuapi. betuk khan?

Keempatan, mengasah bakat dan kemampuan anak.

Fokuskan aktivitasnya pada bakat atau kemampuannya. Sehingga anak beraktivitas sesuai dengan passion. Namun bakat hanya batu loncatan pertama saja. bukan segalanya. Dari bakat dan kesenangan itu , anak akan melakukannya dengan sukarela dan bersungguh-sungguh. Nah dari sinilah sukses anak sudah 50% ada ditangannya.

Kelima, Jika sudah mempunyai kemampuan, segera action,

Segera kasih tanggung jawab aktivitas atau pekerjaan sesuai dengan bakat yang ada. Carikan komunitas yang baik sesuai selera dan bakatnya, agar anak terus meningkat bakat dan kemampuannya. Hal ini akan menjadikan anak akan cepat berkembang , dewasa berfikirnya, bertanggungjawab dan siap menghadapi dunia kerja jika sudah pada saatnya. Lebih dari itu anak akan bisa bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan bertanggungjawab dihadapan Allah.

Semoga kita termasuk hamba yang dimampukan Allah membimbing anak-anak kita, menjadi akan yang sholeh dan sholehah, bertanggungjawab dan sukses dunia akhirat. Aamiin. Semoga tulisan ini bermanfaat. Allahu a’lam bi ash-showab. Arif AL Qondaly

ANTARA HAWA NAFSU,  BISIKAN SETAN ,  DAN BAGAIMANA MENUNDUKKANNYA

Banyak diantara kita yang belum memahami perbedaan antara bisikan hawa nafsu dan syaithon. Dan terlebih lagi bagaimana cara mengalahkan godaan hawa nafsu dan bisikan syaithon. Kegagalan memahami kedua hal tersebut menyebabkan manusia akan terus berkubang pada perbuatan dosa dan buruk jiwanya. Sebaliknya , jika mampu memahami kedua hal tersebut kita akan mampu terlepas dari jerat hawa nafsu dan belenggu syaithon yang terkutuk.

Secara bahasa “hawa” bermakna “keinginan-syahwat” dan “nafsu” bermakna “diri sendiri”. Hawa Nafsu adalah keinginan diri sendiri. Mengikuti hawa nafsu artinya memperturutkan keinginannya sendiri, bukan “keinginan Allah” Atau “keinginan orang banyak”, merasa benar sendiri bukan kebenaran menurut Allah dan kebenaran orang banyak.

Dalam kitab Minjahul ‘Abidin, karya Imam Al Ghozali, cara membedakan apakah itu bisikan syetan atau hawa nafsu adalah , jika khatir (bisikan) itu kuat tidak berkurang dan tidak menjadi lemah dengan zikrullah dan tidak bisa hilang, maka itu dari hawa nafsu. Tapi jika dengan dzikrullah bisa hilang maka itu dari setan.

Sedang dalam kitab al Minahu as Saniyah disebutkan: jika kita ingin sekali menyakiti orang lain, dan tidak akan berhenti keinginan itu sebelum menyakitinya, belum puas sebelum melaksanakannya, maka itu adalah godaan Nafsu. Nah jika kita ingin menyakiti orang, tapi kemudian muncul rasa kasihan, namun muncul lagi untuk menyakiti orang yg lain, dan begitu seterusnya, maka ini adalah godaan syaitan. Sebab bagi syaitan ndak penting siapa yg disakiti, yang penting kita “menyakiti”, yang penting berdosa apa pun bentuknya dan kepada siapa pun.

 Bagaimana Melawan Keduanya ?

Dalam surah An Nas disebutkan  bahwa pembisik itu (al muwaswis) ada dua, yaitu jin-syaithan dan “Hawa Nafsu Manusia”. Mengenali dua macam pembisik itu menjadi pintu mengobatinya.  Dalam kitab Minhajul ‘abidin, diterangkan bahwa mengalahkan hawa nafsu terdapat 3 cara yaitu : Mengekang keinginannya, membebani dengan beribadat kepad Allah, dan senantiasa berdoa mohon pertolonganNya.

Secara umum setidaknya ada 5 cara dari Al Quran dan Sunnah untuk menjaga diri dari godaan nafsu dan dari syaithon, sebagai berikut :

  1. Menjaga Selalu Ikhlas dalam beribadah

Dalam Al-Quran surat Shaad ayat 77-83, Allah menjelaskan bahwa iblis bersumpah akan selalu mengganggu dan menyesatkan seluruh umat manusia, dan orang yang mukhlis yang bisa selamat.

“Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.” Iblis berkata: “Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.” Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat).” Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” (QS. Shaad: 77-83)

  1. Senantiasa Perbaiki Hati Dengan Dzikir dan Tafakkur

Ibnul Qayyim dalam kitabnya Fawaa’idul Fawaa’id menjelaskan, “Buah pikiran, bisikan hati, kehendak, dan cita-cita adalah hal-hal yang harus diprioritaskan untuk anda perbaiki. Sebab semua itu adalah inti dan hakikat diri anda. Inti ini adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah atau justru menjauhkan anda dari-Nya.”

الشَّيْطَانُ جَاثِمٌ عَلَى قَلْبِ ابْنِ آدَمَ، فَإِذَا ذَكَرَ اللَّهَ خَنَسَ وَإِذَا سَهَا وَغَفَلَ وَسْوَسَ

“Setan itu senantiasa mendekam dalam hati bani Adam. Jika bani Adam berzikir kepada Allah, maka ia bersembunyi dalam hatinya. Dan ketika ia lupa kepada-Nya, maka setan kembali membisikinya.”

  1. Jauhi Sikap Mengandai-andai

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam jauh-jauh hari telah mengingatkan kita, dengan sabdanya yang artinya:

Jika sesuatu (yang tidak engkau inginkan) menimpamu, maka janganlah engkau katakan ‘andaikan aku melakukan begini dan begitu tentu akan begini dan begitu’ namun katakanlah “Qodarullah wa ma syaa’a fa’ala” karena kalimat seandainya itu akan membuka (pintu) perbuatan syaithon.” [HR. Muslim]

  1. Jangan Menunda Amal Kebajikan
Imam Muslim meriwayatkan dalam hadisnya:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا ».

“Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Bersegeralah beramal, sebelum datang fitna (ujian, godaan, keadaan genting yang sulit membedakan antara yang haq dengan yang batil-pen) laksana lipatan malam yang gelap, pada pagi hari seorang menjadi seorang yang beriman dan di sore hari menjadi seorang yang kafir  atau sore hari menjadi seorang yang beriman dan pagi hari menjadi seorang yang kafir, (karena) ia menjual agamanya (hanya) dengan sebagian dari dunia.” (HR. Muslim).

  1. Berdo’a Mohon perlndungan Allah dari Bisikan syaithon

Selalu berdoa memohon perlindungan dari godaan bisikan setan dengan membaca doa berikut ini

رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ

Artinya:  “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku”. (QS. Al-Mukminun [23]: 97-98)

 

Dengan memperhatikan ke 5 hal diatas insyaAllah kita akan selamat dari godaan syaton dan mampu mengendalikan hawa nafsu kita. Dan tanda kita mampu menjaga keduanya itu jika kita bisa menjaga dan menjalankan  setiap apa yang diperintahkan Allah berupa  hukum syariat yang wajib dan yang sunnah, dan menjauhi hukum Allah yang dilarang ( haram) dan menghindari diri dari hukum yang makruh,  serta mengurangi  perkara yang mubah. Untuk mampu membedakan hukum-hukumNya tentu kita harus terus mengaji, mempelajari dan mengamalkan Dienul Islam secara kaffah.  Allahu a’lam bi ash-showab.

 

Arif T Al Qondaly

RELATED POST

RUQYAH SEMARANG

RUQYAH SYAR’IYYAH SEMARANG

Ruqyah Untuk Penyakit Gila

Dewasa ini gejala stress, depresi dan akhirnya gila  terus bertambah di negeri ini.  Sebab pemicu yang melatarbelakangi timbulnya depresi dan gila juga bermacam-macam.  Mulai dari gagal menjadi lurah, bupati dan anggota dewan. Namun pada umumnya disebabkan hati yang tidak mampu menerima kenyataan dari harapan yang diinginkan.

Untuk melakukan terapi orang depresi dan atau gila, dalam  khasanah ilmu ruqyah bisa dibacakan surat al Mu’minun  [23] ayat 115-118.

Diriwayatkan oleh imam al Baihaqi, ibnu Sunni dan ABu Ubaid, dari Ibnu Mas’ud, dia berkata,”Suatu ketika Ibnu Mas’ud membacakan aat al Qur’an kepada seorang yang gila, maka seketika itu pula orang tersebut  pun sembuh”. Rasulullah lalu bertanya,”Ayat apakah yang kamu bacakan di telinganya tadi? Ibnu Mas’ud berkata,  aku membaca :

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ ﴿ ١١٥
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ ﴿ ١١٦
وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ ﴿ ١١٧
وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ ﴿ ١١٨

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ´Arsy yang mulia. Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. Dan katakanlah: “Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik”. [ QS>.AL Mu’minun 23 : 115-118 ]

Related Post

Ruqyah Syariyyah Semarang Madu Ruqyah | Jual Madu Ruqyah Semarang Manfaat Herbal ruqyah dengan madu | Khasiat Madu Ruqyah |