Category Archives: nafsiyyah

MAKNA SYAWAL

Secara bahasa syawal dari kata شال-يشول-شول-شولان   yang artinya menaikkan , mengangkat, memungut, membawa, mengangkut. Orang arab mengatakan, syawal dari kata syalat an-Naqah bi Dzanabiha [bahasa arab: شالت الناقةُ بذنَبِها], artinya onta betina menaikkan ekornya. (mu’jam alghaniy)

Makna Syawwal

Ketika onta betika menaikkan ekornya maka saat itu onta tersebut tidak mau dikawini onta jantan. Sehingga menjadi kepercayaan orang arab saat itu, kalau bulan syawal itu bulan sial untuk menikah. Dan kepercayaan itu dihilangkan Nabi SAW dengan menikahi Aisyah di bulan syawal saat itu.

Momentum meningkat Iman dan Amal

Hakikat Idul Fitri, sebagaimana disampaikan oleh Imam Ali radhiyalLahu ‘anhu, adalah:

لَيْسَ الْعِيْدُ لـِمَنْ لَبِسَ الـْجَدِيْدَ، وَإِنَّمَا الْعِيْدُ لـِمَنْ أَمِنَ الوَعِيْدَ؛

لَيْسَ الْعِيْدُ لـِمَنْ لَبِسَ الـْجَدِيْدَ، إِنَّـمَا الْعِيْدُ لـِمَنْ طَاعَاتُهُ تَزِيْدُ؛

لَيْسَ الْعِيْدُ لـِمَنْ تـَجَمَّلَ بِالِّلبَاسِ وَالرُّكُوْبِ، إِنـَّمَا الْعِيْدُ لـِمَنْ غُفِرَتْ لَهُ الذُّنُوْبُ.

 (لطائف المعارف، 277)

Idul Fitri bukanlah bagi orang yang memakai pakaian baru.Idul Fitri adalah bagi orang yang aman dari ancaman (neraka).

Idul Fitri bukanlah bagi orang yang memakai pakaian baru.Idul Fitri adalah bagi orang ketaatannya bertambah.

Idul Fitri bukanlah bagi orang yang bagus pakaian dan kendaraannya. Idul Fitri adalah bagi orang yang diampuni dosa-dosanya.

Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ

“Siapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka dialah orang beruntung. Siapa yang hari ini sam dengan hari kemarin, maka dialah orang tertipu. Siapa yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka dialah orang yang terlaknat”.

Momentum perubahan Sikap dan Perilaku

Dalam Qur’an surat Ali Imran ayat 133-134 Allah SWT berfirman :

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa” ( Ali Imran ayat 133)

 الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“(yaitu) orang-orang yang berinfaq, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema‟afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” ( Ali Imran ayat 134)

Kesimpulan

Setelah melakukan puasa ramadhan, maka tanda-tanda keimanan  seorang muslim akan tampak pada peningkatan iman, dan amal baiknya. Diantara segera memohon ampun ketika bermaksiat kepada Allah dengan meperbanyak istighfar dan taubat, memperbanyak infaq baik dalam keadaan lapang maupun sempit, mampu menahan amarah setelah selama sebulan dilatih untuk mengendalikan hawa nafsunya. Dan terakhir mudah memaafkan orang lain artinya tidak pendendam tetapi pemaaf. Itulah sifat mukmin buah dari ramadhan. Allahu a’lam ( Arif Al Qondaly)

Referensi

Kamus Mu’jam Al Ghaniy | Tafsir Ibnu Katsir | Berbagai sumber

Related Post

Ruqyah Syariyyah Semarang Madu Ruqyah | Jual Madu Ruqyah Semarang Manfaat Herbal ruqyah dengan madu | Khasiat Madu Ruqyah |

HIKMAH MAULUD  NABI SAW

Bagaimana Mengambil Hikmah dari peringatan Maulud Nabi SAW? Ada 3 Hal Mendasar yang harus menjadikan perhatian ketika kita memperingati Maulud Nabi SAW agar peringatan tersebut membekas dan memberi kebaikan, keberkahan dan keselamatan dunia dan akhirat.

Ketiganya adalah  (1).  Melanggengkan Bacaan Sholawat atas Nabi SAW (2).  Menjalankan Ajaran Nabi SAW  secara kaffah (3). Mencontoh Akhlaq Nabi SAW.

  1. Keutamaan Sholawat Atas Nabi SAW , sebagaimana disebut dalam hadits Nabi SAW :

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ مَرَّةً وَاحِدَةً كَتَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسَنَاتٍ

“Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah Azza wa Jalla mencatat untuknya sepuluh kebaikan”(HR. Ahmad)

“Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh sholawat, menghapus darinya sepuluh dosa dan mengangkat derajatnya sepuluh derajat.” (HR. An Nasa’i)

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

“Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku” (HR. Tirmidzi)

مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَخَطِئَ الصَّلاةَ عَلَيَّ ، خَطِئَ طَرِيقَ الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang aku disebutkan di sisinya lalu ia tidak mengucapkan sholawat kepadaku, maka ia akan disimpangkan dari jalan surga” (HR. Thabrani)

  1. Menjalankan ajaran Nabi SAW

Riwayat Imam Muslim ra, disebutkan:

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak.”

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718)

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya.” (All-Mulk : 2)

Al-Fudhail berkata: “Maksud yang lebih baik amalnya dalam ayat ini adalah yang paling ikhlas dan paling benar.” (Tafsir al-Baghawi, 8:176)

Ada yang berkata kepada al-Hasan: “Sebagian orang mengatakan: Barang siapa mengucapkan Laa ilaha illallah, maka dia pasti masuk Surga?”. Maka al-Hasan menjawab: “Barang siapa yang mengucapkan Laa ilaha illallah, kemudian dia menunaikan konsekuensi dan kewajiban darinya, maka dia pasti masuk Surga.” [Lihat Kitab at-Tauhid; Risalah Kalimat al-Ikhlas wa Tahqiq Ma’naha oleh Imam Ibnu Rajab rahimahullah, hal. 40]

Dikatakan kepada Wahb bin Munabbih rahimahullah: “Bukankah Laa ilaha illallah adalah kunci Surga?”. Beliau menjawab: “Benar. Akan tetapi tidaklah suatu kunci, melainkan memiliki gerigi-gerigi. Apabila kamu datang dengan membawa kunci yang memiliki gerigi-gerigi itu, maka dibukakanlah [Surga] untukmu. Jika tidak, maka ia tidak akan dibukakan untukmu.” [Lihat Kitab at-Tauhid; Risalah Kalimat al-Ikhlas wa Tahqiq Ma’naha, hal. 40]

  1. Mencontoh Akhlaq Nabi SAWAllah SWT berfirman :

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Al Ahzab 21]

  • Siddiq [ benar ]

وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌۭ يُوحَىٰ

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemahuan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.” (QS An-Najm: 4~5)

  • Amanah [ Benar-benar dapat dipercaya ]

Oleh kerana itulah penduduk Makkah member gelaran kepada Nabi Muhammad SAW dengan gelaran ‘Al-Amin’ yang bermaksud ‘terpercaya’, jauh sebelum beliau diangkat jadi seorang Rasul.

“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu.” (QS Al-A’raaf: 68)

  • Tabligh [abligh ertinya menyampaikan.

لِّيَعْلَمَ أَن قَدْ أَبْلَغُوا۟ رِسَٰلَٰتِ رَبِّهِمْ وَأَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَأَحْصَىٰ كُلَّ شَىْءٍ عَدَدًۢا

““Supaya Dia mengetahui, bahawa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” (QS Al-Jin: 28)

  • Fathonah

Fathonah artinya cerdas / bijaksana. Mustahil bagi seseorang Rasul itu bersifat bodoh atau jahlun.Ketiksa Nabi SAW dakwah di Makkah dan Madinah, kondisi masyarakat dalam keadaan bodoh { jahiliyyah]. Maka Nabi adalah pilihan Allah yang memiliki Sifat cerdas dan bijaksana dalam menyampaikan kepada ummat yang saat itu dalam kebodohan tentang Allah dan dalam kehidupan. [ Allahu a’lam bi ash-showab ]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10 ( SEPULUH ) TEMAN IBLIS

Berikut ini adalah 10 perilaku manusia, dimana pelakunya digolongan sebagai teman Iblis, walaupun mereka itu mengaku pengikut atau ummatnya Nabi Muhammad SAW.

Ibnu Abbas radhiallahuanhu berkata, Pada suatu hari Rasulullah SAW bertanya kepada Iblis ‘alaihi la’nah :

كم اَحِبّاؤُك من اُمّتِى؟ عشرةُ نفرٍ :

الامام الجابر , المتكبّر , والغنىّ الذي لايبالى من اين يكتسب المال و فى ماذا ينفق, و العالم الذي صدّق الامير على جوره, والتاجر الخائن, و المحتكر, و الزّان, و اكل الربا, و البحيل الذي لا يبالى من اين يجمع المال , والشارب الخمر المدمنعليها.

Berapa temanmu dari kalangan ummatku? Iblis menjawab : Ada 10 golongan, yaitu :

(1). Penguasa yang Dzalim (2). Orang Sombong (3). Orang kaya yang tidak memperdulikan dari mana asal hartanya, dan untuk apa hartanya itu dibelanjakan (4). Ulama yang membenarkan kedzaliman pemerintah (5). Pedagang yang curang (6). Penimbun Barang ( Kebutuhan Masyarakat ) (7). Pezina (8). Pemakan Riba (9). Orang bakhil yang tidak memperdulikan dari mana asal hartanya, dan (10). Orang yang melanggengkan minum Khamr ( arak)

Terkait pemimpin yang dzalim, nabi bersabda :

Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah saw bersabda:

إِنَّ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ عَادِلٌ وَأَبْغَضَ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ وَأَبْعَدَهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ جَائِرٌ

Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil. Sedangkan orang yang paling dibenci oleh Allah dan paling jauh kedudukannya dari Allah adalah seorang pemimpin yang zalim.” (HR. Tirmidzi)

Nabi SAW juga bersabda :

ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ

“Tiga orang yang Allah enggan berbicara dengan mereka pada hari kiamat kelak. (Dia) tidak sudi memandang muka mereka, (Dia) tidak akan membersihkan mereka daripada dosa (dan noda). Dan bagi mereka disiapkan siksa yang sangat pedih. (Mereka ialah ): Orang tua yang berzina, Penguasa yang suka berdusta dan fakir miskin yang takabur.” (HR. Muslim)

Mari ,  segera kita bertaubat dan jauhi sejauh-jauhnya semua perilaku di atas yang bisa menghantarkan kita menjadi teman iblis alaihi la’nah.  Arif Al Qondaly.

Kitab Nashoihul ‘Ibad, Imam An Nawai Al Bantani, hal. 284

KONDISI MANUSIA DI PADANG MAHSYAR [ Tafsir Surat An Naba’ Ayat 18 ]

10 KONDISI UMAT NABI MUHAMMAD DI PADANG MAHSYAR

Sahabat Nabi Mu’ad bin Jabal pernah bertanya kepada Nabi SAW tentang pandangan beliau ketika ditanya firman Allah SWT surat An Naba [98] ayat 18,

يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا

yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,(18)

Rasulullah SAW menjawab :

يا معاذ لقد سالت عن عظيم ؟

“Wahai Mu’adz, engkau bertanya tentang sesuatu yang besar?”

Kedua mata Beliau yang mulia pun mencucurkan air mata. Selanjutnya beliau bersabda :

“Ada 10 golongan dari ummat ku yang akan dikumulkan pada hari kiamat nanti dalam keadaan yang berbeda-beda. Allah memisahkan mereka dari jama’ah kaum muslimin dan akan menampakkan bentuk rupa mereka [ sesuai dengan amaliyahnya di dunia] . Diantara mereka :

  1. Ada yang berwujud kera, mereka yang berwujud kera adalah orang-orang yang ketika di dunia suka mengadu domba diantara mereka.
  2. Berwujud Babi, adalah mereka yang ketika di dunianya gemar memakan barang haram dan bekerja dengan cara yang haram  seperti cukai dan uang suap.
  3. Berjalan berjungkir balik dengan muka yang diseret-seret, mereka ketika di dunia gemar makan riba.
  4. Buta kedua matanya, adalah yang suka berbuat dzalim dalam memutuskan hukum [tidak menerapkan hukum Islam -red].
  5. Tuli, bisu dan tidak tahu apa-apa, adalah orang yang ketika di dunianya suka ujub [ menyombongkan diri] dari amalnya.
  6. Memamah lidahnya sendiri yang menjulur sampai ke dada dan mengalir nanah dari mulutnya sehingga jamaah kaum muslimin mereasa amat jijik terhadapnya. Mereka itu adalah golongan ‘ulama dan pemberi fatwa  yang ucapannya bertolak belakang dengan amaliyahnya.
  7. Tangan dan kaki dalam keadaan terpotong, orang yang ketika di dunia suka menyakiti tetangganya.
  8. Disalib diatas batang besi, adalah golongan orang yang suka mengadukan orang lain kepada penguasa dengan pengaduan bathil dan palsu.
  9. Aroma tubuhnya lebih busuk dari bau bangkai, adalah golongan orang yang suka bersenang-senang dengan menuruti semua syahwat dan kemauan mereka tanpa mau menunaikan hak Allah pada harta mereka.
  10. Berselimut kain yang dicelup aspal mendidih.Adalah orang yang suka takabbur , berlaku sombong dan membanggakan diri .”[ HR. Al Qurtubi]

Wallahu a’lam bi ash-shawab. | Mushonnif Huda Al Qondaly

Referensi :

Disarikan dari kitab Nashoihul ‘ibad , Imam An Nawawi Al Bantani, hal 266, mengutip Hadits Riwayat Imam Al Qurtubi.

 

TINGKATAN GODAAN DAN BISIKAN SETAN

Setan [syaithon] senantiasa mengintai dan mengikuti sepak terjang manusia. Jeritannya tidak akan berhenti sampai ia berhasil menggoda, menjerumuskan manusia kepada golongan yang merugi.  Ibnu Qoyyim menyebutkan beberapa tingkatan godaan dan bujukan setan terhadap manusia, yaitu :

Tingkat Pertama [1], godaan paling berat adalah kekafiran, syirik, dan memusuhi Allah SWT dan Rasul-Nya. Apabila setan menjerumuskan manusia ke lembah nista ini,barulah mereka berhenti dan beristirahat. Inilah yang paling diinginkan oleh manusia. Setelah ia berhasil menjerumuslan pada level ini, selanjutnya ia akan menjadikan dia sebagai pasukannya dan menjadi juru dakwahnya. [ Golongan mereka itu adalah para dukun, tukang sihir, orang yang murtad, dan tokoh tokoh yang nyata bisa kita lihat seperti Brojomusti, Eyang Subur, Dimas Kanjeng Taat Priadi, dan masih banyak lagi-red. Yang lebih menyesatkan adalah dukun dengan bungkus kyai yang banyak tetapi tidak  perlu kami sebutkan disini-red].

Tingkat Kedua [2], Perbuatan Bid’ah. Hal ini lebih disukai setan dibanding kefasikan. Sebab bahayanya akan menimpa agama. Karena bahaya bid’ah ini tidak disadari oleh pelakunya. Bid’ah adalah pintu menuju kesyirikan. [bid’ah dalam tinjaun syar’i, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Asy-Syatibi dalam kitab Al-I’tisham Bid’ah adalah suatu cara beragama yang mirip dengan syari’at yang dengan melakukannya seseorang bermaksud melakukan ibadah kepada Allah-red]. Contohnya adalah pelaksanan doa hari ke 3,7,40,100 yang dianggap sebagai suatu keharusan dan seterusnya, doa dimakam meminta orang yang sudah meninggal, bacaan dzikir yang tidak dicontohkan Nabi, dan sebagainya.

Tingkat Ketiga [3], adalah dosa besar dengan berbagai macamnya.  Ancaman terhadap dosa besar ini tidak hanya ditujukan kepada orang jahil [ orang bodoh agama] saja, tetapi justru setan lebih keras serangannya pada orang yang berilmu, dan memiliki pemahaman Islam yang cukup banyak. Mereka dicoba dari ebrbagaipintu dosa besar yang ada.  Tujuannya  agara para ulama tersebut dijauhi ummat, karena  sekiranya ulama telah bisa dibeli dengan  dosa besar hasil tipu dayanya, maka umat akan dengan cepat  meninggalkannya. Dosa besar tersebut diataranya adalah syirik, memakan riba, mencuri, makan harta haram, durhaka kepada orang tua, minum khamr, Zina, lari dari medan perang, dan masih banyak lagi.

Apabila setan tidak mampu menggoda sampai pada tingkatan ini, ingatlah bahwa setan akan terus menggoda pada tingakatan  berikutnya.

Tingkat keempat [4],  yatu godaan untuk mengerjakan dosa kecil. Jika telah menumpuk, dosa kecil itupun bisa membinasakan  manusia, Imam Ahmad meriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda :

Jauhilah dosa-dosa kecil, Karena perumpamaan orang-orang yang meremehkan dosa kecil, laksana suatu kaum yang turun pada lembah suatu bukit, yang satu datang membawa kayu yang dapat memasak roti mereka. Sesungguhnya dosa kecil jika dilakukan terus menerus oleh pelakunya, niscaya akan membinasakannya’. [ Al Hafidz Ibn Hajar, mengatakan sanadnya hasan].

Dalam kitab Az-Zuhd riwayat Ibnu Musa , dari Abu Ayyub al-Anshari ra, berkata : “ Sesungguhnya ada seseorang yang melakukan suatu amal kebaikan, lalu merasa yakin dengan perbuatannya dan melupakan dosa-dosa kecil. Sehingga, iaberjumpa dengan Allah [wafat], padahal ia telah dikuasai oleh dosa-dosa kecil. Dan ada seseorang yang melakukan suatu kejahatan, tetapi ia sangat takut dan tersiksa karenanya. Sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan selamat dan aman.”

Tingkat Kelima, Setan berusaha menyibukkan dengan  perkara-perkara yang mubah. Resikonya ia akan kehilangan  pahala selama ia sibuk melakukan perkara yang mubah. [ Contoh perkara yang mudah itu : seperti banyak tidur ( lalai tahajjud) , banyak nonton TV,  banyak begadang, suka bermewah-mewah, nongkrong tanpa tujuan, hingga resikonya orientasi dunia lebih dominan daripada akherat – red]. Dan jika level ini gagal, setan akan mengarahkan pada level ke enam.

Tingkat Keenam [6]Menyibukkan sesuatu yang kurang prioritas dengan meninggalkan sesuatu yang lebih prioritas. Setan terkadang justru menyuruh pada kebaikan, namun menyuruh pada yang tidak prioritas dibanding yang prioritas. [ Contoh Perintah Dakwah  berjamaah adalah prioritas utama, tetapi terkadang kalah dengan dawah pribadi, memilih majlis dzikir dalam makna umum dibanding dengan majlis Ilmu yang berbicara halal haram ].

Upaya setan terakhir ini terkadang sering terjadi pada ‘justru pengembang dakwah dan para ulama”. Dan hal ini sulit dideteksi kecuali dengan bantuan cahaya Allah SWT , yang dipancarkan kepada seorang hamba. Sedang syarat kedatangan cahaya [waaridat] ke dalam hati adalah dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW secara murni dan memprioritaskan amalan-amalan yang paling dicintai dan diridhoi-Nya.

Jika sampai pada level ini masih tidak mampu dipengaruhi, setan beralih mencari pada pengikutnya [ jamaahnya], dari kalangan jin dan manusia, untuk melakukan berbagai kedzaliman, ajakan kepada kekafiran, dan penyesatan serta fitnah terhadap hamba yang taat tersebut. Setan akan menyeru pada pengikutnya agar tidak mengambil manfaat dari ilmu yang diajarkan dari si hamba yang taat tersebut.

Fenomena ini teramat jelas terjadi di tengah-tengah manusia, ketika seorang hamba komitmen terhadap Syariat Islam, dan petunjuk Nabi SAW, niscaya akan berhadapan berbagai hambatan, penghinaan,cemoohan, cibiran, fitnah bahkan penganiayaan dan siksaan.  Hal itu akan terjadi baik dari kalangan keluarga, masyarakat  hingga musuh-musuh Allah dari kalangan penguasa yang durjana. Hanya kepada Allah saja hamba Allah yang taat itu berserah diri dan memohon pertolongannya, dan terus berujang dalam kebenaran hingga syahid di jalan Allah atau ajal menjemputnya dalam dakwah.  Wallahu a’lam bi ash-showab.

kitab Madarijus Salikin, Ibnul Qoyyim

Catatan :

Guna membentengi godaan syetan yang tiada henti dengan berbagai tingkatan, hendaknya lakukan beberapa hal sebagai berikut :

  • Senantiasa menjaga setiap perbuatan kita dan keluarga dari yang haram
  • Senantiasa menjaga sholat 5 waktu berjamaah bagi laki-laki, dan di awal waktu bagi wanita di rumah.
  • Senantiasa membaca al Qur’an
  • Senantiasa do’a mohon perlindungan Allah dengan do’a pagi petang sesuai tuntunan Nabi SAW.

Arif Al Qondaly

 

ADAB SUAMI-ISTRI DALAM ISLAM

Hak bersama sumi istri agar keluarga tercipta sesuai sunnah nabi  telah kami jelaskan dalam tafsir surat ar rum [30: 21].  Lantas bagaimana adab suami Istri agar  keluarga lebih harmonis dan misi terbentuknya sakinah mawaddah wa rohmah terwujud?

Adab Suami Kepada Istri .

  • Suami hendaknya menyadari bahwa istri adalah suatu ujian dalam menjalankan agama. (At-aubah: 24)
  • Seorang istri bisa menjadi musuh bagi suami dalam mentaati Allah clan Rasul-Nya. (At-Taghabun: 14)
  • Hendaknya senantiasa berdo’a kepada Allah meminta istri yang sholehah. (AI-Furqan: 74)
  • Diantara kewajiban suami terhadap istri, ialah: Membayar mahar, Memberi nafkah (makan, pakaian, tempat tinggal), Menggaulinya dengan baik, Berlaku adil jika beristri lebih dari satu. (AI-Ghazali)
  • Jika istri berbuat ‘Nusyuz’, maka dianjurkan melakukan tindakan berikut ini secara berurutan: (a) Memberi nasehat, (b) Pisah kamar, (c) Memukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan. (An-Nisa’: 34) … ‘Nusyuz’ adalah: Kedurhakaan istri kepada suami dalam hal ketaatan kepada Allah.
  • Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah, yang paling baik akhlaknya dan paling ramah terhadap istrinya/keluarganya. (Tirmudzi)
  • Suami tidak boleh kikir dalam menafkahkan hartanya untuk istri dan anaknya.(Ath-Thalaq: 7)
  • Suami dilarang berlaku kasar terhadap istrinya. (Tirmidzi)
  • Hendaklah jangan selalu mentaati istri dalam kehidupan rumah tangga. Sebaiknya terkadang menyelisihi mereka. Dalam menyelisihi mereka, ada keberkahan. (Baihaqi, Umar bin Khattab ra., Hasan Bashri)
  • Suami hendaknya bersabar dalam menghadapi sikap buruk istrinya. (Abu Ya’la)
  • Suami wajib menggauli istrinya dengan cara yang baik. Dengan penuh kasih sayang, tanpa kasar dan zhalim. (An-Nisa’: 19)
  • Suami wajib memberi makan istrinya apa yang ia makan, memberinya pakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menghinanya, dan tidak berpisah ranjang kecuali dalam rumah sendiri. (Abu Dawud).

Adab Isteri Kepada Suami

  • Hendaknya istri menyadari clan menerima dengan ikhlas bahwa kaum laki-Iaki adalah pemimpin kaum wanita. (An-Nisa’: 34)
  • Hendaknya istri menyadari bahwa hak (kedudukan) suami setingkat lebih tinggi daripada istri. (Al-Baqarah: 228)
  • Istri wajib mentaati suaminya selama bukan kemaksiatan. (An-Nisa’: 39)
  • Diantara kewajiban istri terhadap suaminya, ialah:   >Menyerahkan dirinya, > Mentaati suami > Tidak keluar rumah, kecuali dengan ijinnya, > Tinggal di tempat kediaman yang disediakan suami > Menggauli suami dengan baik. (Al-Ghazali)
  • Istri hendaknya selalu memenuhi hajat biologis suaminya, walaupun sedang dalam kesibukan. (Nasa’ i, Muttafaqun Alaih)
  • Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur untuk menggaulinya, lalu sang istri menolaknya, maka penduduk langit akan melaknatnya sehingga suami meridhainya. (Muslim)
  • Istri hendaknya mendahulukan hak suami atas orang tuanya. Allah swt. mengampuni dosa-dosa seorang Istri yang mendahulukan hak suaminya daripada hak orang tuanya. (Tirmidzi)
  • Yang sangat penting bagi istri adalah ridha suami. Istri yang meninggal dunia dalam keridhaan suaminya akan masuk surga. (Ibnu Majah, TIrmidzi)
  • Kepentingan istri mentaati suaminya, telah disabdakan oleh Nabi saw.: “Seandainya dibolehkan sujud sesama manusia, maka aku akan perintahkan istri bersujud kepada suaminya. .. (Timidzi)
  • Istri wajib menjaga harta suaminya dengan sebaik-baiknya. (Thabrani)
  • Istri hendaknya senantiasa membuat dirinya selalu menarik di hadapan suami(Thabrani)
  • Istri wajib menjaga kehormatan suaminya baik di hadapannya atau di belakangnya (saat suami tidak di rumah). (An-Nisa’: 34)
  • Ada empat cobaan berat dalam pernikahan, yaitu: (1) Banyak anak (2) Sedikit harta (3) Tetangga yang buruk (4) lstri yang berkhianat. (Hasan Al-Bashri)
  • Wanita Mukmin hanya dibolehkan berkabung atas kematian suaminya selama empat bulan sepuluh hari. (Muttafaqun Alaih)
  • Wanita dan laki-laki mukmin, wajib menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluannya. (An-Nur: 30-31)

DUA PENYEBAB UTAMA MALAS TAHAJJUD

Tahajjud adalah amalan mulia yang menjadi kebiasaan Nabi dan para sahabat. Bahkan Bagi nabi shalat tahajjud sebagai sebuah kewajiban yang tidak pernah ditinggalkannya. Demikian penting dan perlunya tahajjud sampai kaki Nabi bengkak karena lamanya berdiri menegakkan shalat tahajud hingga subuh.

Lantas mengapa kita kaum muslimin masih bermalas-malasan menjalankan shalat tahajjud? Sesungguhnya kemalasan seseorang dalam tahajjud  itu disebabkan oleh dua hal : Pertama , kurang pahamnya tentang keutamaan tahajjud [ belum menjadi pemahaman] , sehingga tidak menjadi prioritas dalam beramal. Kedua, karena dosa-dosa yang dilakukannya. Dengan dosa-dosa itu menyebabkan lemahnya dorongan untuk beramal kebajikan, bahkan menyebabkan kelemahan dalam segala amal kebajikan.

Apa Keutamaan Tahajjud?

Perlu diketahui kaum muslimin dan sungguh harus dijadikan pemahaman kita bahwa menegakkan shalat tahajjud itu akan mendapatkan keberkahan yang luar biasa diantaranya adalah :

  1. Diangkat ke tempat yang terpuji
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”[ Al Isro’ 17:79]

  1. Golongan hamba yang takut pada Allah dan mengharap rahmatNya.

Allah SWT berfirman, “Apakah sama hamba Allah yang bangun malam sujud berdiri yang takut dengan dahsyatnya akhirat dan mengharapkan rahmat Allah dengan mereka yang lelap dalam peraduan tidur? Apakah sama hamba Allah yang berilmu dengan yang tidak berilmu? Sesungguhnya hanya hamba Allah yang berilmu yang mengingat Allah di penghujung malam.” (QS: Az Zumar 9).

  1. Diberi kekhusu’an Ibadah kepada Allah

“Sesungguhnya bangun tengah malam lebih tepat untuk khusyu’, dan bacaan kala itu sungguh sangat berkesan mendalam.” (QS Al Muzammil: 6).

  1. Waktu Do’a dikabulkan dan Dosa diampuni  Allah SWT

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Abdullah Al Agharr dan dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Rabb Tabaraka wa Ta’la turun ke langit dunia pada setiap malam, yakni saat sepertiga malam terakhir seraya berfirman, ‘Siapa yang berdo’a kepadaKu niscaya akan Aku kabulkan dan siapa yang meminta kepadaKu niscaya akan Aku berikan dan siapa yang memohon ampun kepadaKu, niscaya akan Aku ampuni.” (HR Muslim 1261)

Mengapa Dosa penyebab Malas Tahajjud?

Sufyan ats-Tsauri berkata, “Saya pernah tidak bisa menjalankan shalat Tahajud selama lima bulan hanya karena satu dosa yang dulu aku lakukan.”

Seseorang datang kepada Imam Ghazali untuk menanyakan kepada beliau mengenai sesuatu yang menyebabkannya tidak bisa bangun malam untuk mengerjakan shalat. Beliau menjawab, “Dosa-dosamu telah membelenggumu.”

Karena dosa meninggalkan syariat akhirnya ia mudah dikuasai setan , Allah SWT berfirman :

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ

Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. (QS Al-A’rof: 175).

Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yusuf 53).

 Strategi agar Bisa Bangun Malam:

  1. Shalat witir sebelum tidur dan berdoa berniat untuk tahajjud

“Tiadalah sesorang berada di pagi hari tanpa witir, melainkan   pada kepalanya Terdapat jarir seukuran 70 siku” ( jika bisa dilakukan sebelum subuh lebih utama, pendapat Ibnu Hajar Al Atsqalany).

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda: “Setan akan mengikat tengkuk salah seorang di antara kamu apabila ia tidur dengan tiga ikatan. Setan menyetempel setiap simpul ikatan atas kalian dengan mengucapkan, ‘Bagimu malam yang panjang maka tidurlah.’ Apabila ia bangun dan berzikir kepada Allah maka terbukalah satu ikatan. Apabila ia wudhu, terbuka pula satu ikatan. Apabila ia shalat, terbukalah satu ikatan. Maka, di pagi hari ia penuh semangat dan segar. Jika tidak, niscaya di pagi hari perasaannya buruk dan malas.” (HR Bukhari).

Syetan tidak akan mampu mengikat tengkuk hamba yang sebelum tidur melakukan witir,  doa mau tidur plus ayat kursi , 3qul dan berniat tahajjud.

  1. Tidur tidak terlalu malam

Allah jadikan malam itu sebagai waktu istirahat dan tidurnya sebagai persiapan untuk beraktivitas di siang hari.

وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا

dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,(78:9)

وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا

dan Kami jadikan malam sebagai pakaian,(78:10)

Maka seorang yang menginginkan bangun malam hendaknya tidak membiasaan diri begadang hingga larut malam. Sekiranya terdapat kepentingan yang wajib sekalipun hendaknya tidak menyebabkan aktivitas tersebut sampai larut malam, hingga susah bangun untuk tahajjud. Karena badan juga punya hak yang wajib dipenuhi.Hak badan pada malam hari adalah untuk istirahat dan menjelang paginya di sepertiga malamnya untuk munajat kepada Allah SWT.

  1. Sedikit Makan di waktu malam

Rasulullah SAW bersabda: “Cukuplah bagi manusia untuk mengkonsumsi beberapa suap makanan saja untuk menegakkan tulang sulbinya (rusuknya)” “Jika tidak bisa demikian, maka hendaknya ia memenuhi sepertiga lambungnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas”

Semoga tulisan ini bermanfaat , semoga kita tergolong hamba Allah SWT  yang ahli tahajjud dan ahli kebaikan. https://quranruqyah.wordpress.com

Related Post

Ruqyah Syariyyah Semarang Madu Ruqyah | Jual Madu Ruqyah Semarang Manfaat Herbal ruqyah dengan madu | Khasiat Madu Ruqyah |

DO’A HARIAN SEORANG MUSLIM

Manusia tidak mungkin   dalam hidup hanyamengandalkan kekuatan akal saja. Dan tidak mungkin manusia hidup hanya mengandalkan keuatan ikhtiar. Namun wajib bagi seorang muslim untuk berdoa, karena doa adala bagian dari ibadah , bahkan induknya ibadah.

doa

Dari Anas bin Malik dari Nabi saw yang bersabda:

الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ

Doa adalah inti ibadah“.

Di dalam “Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jâmi’ at-Tirmidzi” terdapat penjelasan terkait sabda Rasulullah saw.: “Doa adalah inti ibadah“.

Kata “al-mukhkhu” dengan dibaca dhommah mim-nya secara bahasa artinya adalah “niqyul ‘adzmi, sumsum atau tulang otak”, “ad-dimâgh, otak”, “syahmatul ‘aini, biji mata” dan “khâlishu kulli syai’in, inti atau sari”. Artinya bahwa doa itu merupakan inti dari sebuah ibadah. Sebab orang yang berdoa itu tidak lain, bahwa ia sedang memohon kepada Allah ketika harapan kepada selain-Nya sudah terputus. Dan hal itu merupakan hakikat tauhid (pengesaan kepada Allah) dan keikhlasan. Mengingat tidak ada ibadah yang melebihi derajat keduanya.

Dan sabda Rasulullah Saw:

«مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا».

Tidak ada seorang Muslim pun yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa yang di dalamnya tidak ada (sesuatu yang mengandung unsur) dosa, dan memutuskan silaturahmi, kecuali Allah akan memberinya salah satu dari tiga perkara, yaitu: bisa jadi Allah akan mempercepat terkabulnya doa itu saat di dunia; atau Allah akan menyimpan terkabulnya doa di akhirat kelak; atau bisa jadi Allah akan memalingkan keburukan darinya sesuai dengan kadar doanya.” (HR. Ahmad).

Doa-doa harian yang seharusnya kita tahu dan kita amalkan :

  1. Membaca Dzikir Pagi dan Sore

Jika pagi membaca:

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ ِللهِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ

Artinya : “Kami berpagi hari dan berpagi hari pula kerajaan milik Allah. Segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagi-Nya, tiada Tuhan melainkan Dia, dan pada-Nya tempat kembali”

Jika sore membaca:

قال أَمْسَيْنَا وأَمْسَى الْمُلْكُ ِللهِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ وَإِلَيْهِ الْمَصِيْر.

Artinya : “Kami bersore hari dan bersore hari pula kerajaan milik Allah. Segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagi-Nya, tiada Tuhan melainkan Dia, dan pada-Nya tempat kembali” [8]

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ.

Artinya : “Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.”

2. Membaca Dzikir Sebagai Rasa Syukur (3x)

اَللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ

Artinya : “Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu).”

3. Membaca Dzikir Pujian

يَا رَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيمِ سُلْطَانِكَ

Artinya : “Ya Tuhanku, Segala puji bagiMu sebagaimana seyogyanya kemuliaan wajahMu dan keagungan kekuasaanMu”

4.Dzikir Agar Di-Ridhoi Allah

رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًاإِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ

Artinya : “ Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul.”

5. Membaca Dzikir Tasbih (3x)

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Artinya : “Maha Suci Allah dan Segala Puji bagiNya, sebanyak bilangan makhlukNya, seridha diriNya, setimbangan ‘arsyNya, dan sebanyak tinta dari kata-kataNya”

6.Membaca Doa Perlindungan dari Keburukan dan Musibah (3x)

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari keburukan apa-apa yang Dia ciptakan.”

[Keutamaannya : Barangsiapa membaca (doa di atas) Maka dia tidak akan dicelakakan oleh gigitan beracun pada malam itu. Diriwayatkan (1) At Tirmidzi No. 3605, Imam At Tirmidzi mengatakan: hadits ini hasan. Syaikh Al Albani menshahihkan. (Shahihul Jami’ No. 6427). (2) Imam Muslim dalam Shahihnya No. 2708, (3) Imam Ahmad dalam Musnadnya, No. 15709, 23083, 23650, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih.]

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya : “Dengan nama Allah Yang bersama NamaNya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Medengar lagi maha Mengetahui”

Keutamaannya : Niscaya tidak ada sesuatu pun yang mencelakakannya. Diriwayatkan oleh (1) Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 660, (2) Tirmidzi dalam Sunannya No. 3388.

7.Membaca Doa Agar Terhindar dari Syirik

اللهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ، وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُ

Artinya : “Ya Allah sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari menyekutukanMu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon ampunanMu dari apa-apa yang tidak kami ketahui.”

8. Membaca Doa Agar Terhindar Dari Kesulitan

اللهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِن الهَمّ وَ الحَزَنْ, وَ العَجْزِ وَ الكَسلْ, وَ البُخْلْ وَ الجُبْنِ,وَ ضَلَعِ الدَينِ, وَ غَلَبَتِ الرِ جَا لْ

Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari rasa gelisah dan sedih, lemah dan malas, pengecut dan kikir, dibebani hutang (dhala’id dain) dan dikuasai manusia (ghalabatir rijal).” [17]

9. Membaca Doa Memohon Kesehatan dan Perlindungan dari Kekufuran, Kefakiran, dan Azab Kubur (3x)

اَللّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي, اَللّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي, اَللّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي (ثَلاَثًا)

اَللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ, وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ, لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ (ثَلاَثًا)

Artinya : “Ya Allah berikanlah kesehatan bagi badanku, bagi pendengaranku, bagi penglihatanku, dan tidak ada Ilah kecuali Engkau”

Artinya: “Ya Allah sungguh aku berlindung kepadaMu dari kekufuran dan kefaqiran, Ya Allah sungguh aku berlindung kepadaMu dari azab kubur, tidak ada Ilah kecuali Engkau”

10. Membaca Sayyidul Istighfar

اَللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ, خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ, وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أََبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ, وَ أَبُوْءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya : “Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janjiMu, semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat (yang Engkau anugerahkan) kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau”

11. Membaca Doa (100x)

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ غُفِرَ

Artinya : “Aku memohon ampunan Allah Yang Tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Hidup dan Maha Mengurus (makhluk-Nya)”

12. Membaca Tasbih (100x)

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

Artinya : “Maha suci Allah, aku memujiNya.”

13. Membaca Dzikir (100X)

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

Artinya : “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”

Keutamaannya: Dalam hadits disebutkan bahwa barangsiapa yang menyebutkan dzikir tersebut sebanyak 10 x, Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10 kesalahan, ia juga mendapatkan pahala semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan melindunginya dari gangguan setan, dan jika ia mengucapkannya di sore hari, ia akan mendapatkan keutamaan semisal itu pula. Diriwayatkan Nasai no. 24 dari hadits Abu Ayyub Al Anshori radhiyallahu ‘anhu. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/272, no. 650)

14. Membaca Doa Memohon Pertolongan, dan Perbaikan Urusan

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ.

“Artinya : “Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”

14. Membaca Doa Permohonan Ilmu, Rizki, dan Amal

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain, pen), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).”

15. Membaca Istigfar (100x)

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Artinya : “Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.”

16. Membaca Doa Agar Hati Diteguhkan

يَا مُقَلّبَ القُلُوْبَ , ثَبّتْ قَلْبِي عَلَي دِينِكَ

Artinya : “Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”

Demikian beberapa do’a harian seorang muslim, yang semestinya diamalkan kita sebagai seorang yang beriman  sebagai bentuk ibadah , ketundukan dan kepasrahan  kepada Allah SWT. ( Arif Al Qondaly)

HUKUMAN PRAKTEK DUKUN DAN TUKANG SIHIR DALAM ISLAM

Akhir-akhir ini kita diresahkan dengan berbagai praktek perdukunan. Dua berita terakhir yang cukup heboh adalah praktek dukun cabul Brojomusti yang telah memakan banyak korban dari kalangan artis , hingga terakhir adalah kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi, dengan praktek penggandaan uangnya.

Baik Brojomusti atau Dimas Kanjeng adalah dua kasus yang berbeda, namun mereka menggunakan sarana/media  (washilah)  yang sama, yaitu bantuan Jin (kafir) dalam rangka mempengaruhi dan menyihir korbannya agar menuruti kemauannnya.

Bagaimana hukuman bagi dukun dan tukan sihir ?

Diriwayatkan dari Jundub bin Ka’ab al-Azdi bahwa Rasulullah SAW bersabda dalam hadits marfu’ :

حَدُّ السَّاحِرِ ضَرْبَةٌ بِالسَّيْفِ

Hukuman bagi para tukang sihir adalah dipenggal lehernya dengan pedang” (Riwayat Tirmidzi 1460 dan ia berkata ini hadits mauquf, juga diriwayatkan al-Hakim 4/360)

Ancamannya demikian tegas oleh rasulullah SAW sesungguhnya sangat wajar dilakukan  dalam rangka menjaga aqidah ummat. Dikarenakan Tukang sihir dan dukun adalah pelaku tindak kesyirikan yang  merupakan dosa yang tidak terampuni oleh Allah SWT, kecuali bertaubat sebelum ajal.

Dukun, para normal, tukang sihir selalu menimbulkan keresahan masyarakat dan senantiasa membuat pelaku atau yang menjadi obyeknya selalu dibuat sakwasangka, dan permusuhan satu sama lain. Hal itu karena pengaruh dari syetan yang selalu mengajak kepada kemaksiyatan dan permusuhan.

Allah telah memperingatkan kepada kita berjalan di belakang setan dan mengikuti langkah-langkah setan dalam firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.” (QS. An-Nur: 21)

Kalau seseorang berpaling dari Allah, maka setan akan menguasainya dan mengajaknya kepada kerusakan dan kecongkakan, “Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma’siat dengan sungguh-sungguh?,” (QS. Maryam:  83)

Bagaimana hukum mendatangi dan percaya dukun?

Dari Shafiyyah bin Abi Ubaid, dari salah seorang isteri Nabi diriwayatkan bahwa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Barangsiapa yang mendatangi peramal, menanyakan kepadanya sesuatu, lalu mempercayainya, shalatnya tidak akan diterima empat puluh hari lamanya.”

Diriwayatkan oleh Muslim dalan Shahihnya. Dari Qubaishah bin Al-Mukhariq juga diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW  bersabda:

Iyafah, Ath-Thair dan Az-Zajr.” Diriwayatkan oleh Abu dawud dengan sanad yang hasan.

Abu Dawud menjelaskan: “Az-Zajr yakni menarik burung. Yakni meramal kesialan atau keberuntungan dengan terbangnya burung itu. Bila ia terbang ke sebelah kanan, ia akan merasa optimis akan beruntung. Tapi kalau terbang ke kiri, berarti alamat sial.

Oleh karena itu mari kita bersihkan aqidah kita dari semua hal yang bisa menghantarkan pada dosa-dosa dan praktek-praktek  syirik tersebut. Wallahu a’lam. ( Mushonnif )

PINTU-PINTU MASUKNYA SETAN

Ada banyak sekali pintu masuknya setan yang harus kita waspadai. barangsiapa yang lalai dan tidak memperhatikannya sudah barang tentu akan jatuh dalam perangkap setan. Mereka tiada hari memusuhi manusia sedangkan manusia tidak menyadarinya.

Berikut ini kami tuliskan semua pintu-pintu masuknya setan dalam diri hamba Allah dan akan kami jelaskan satu persatu insyaAllah dalam artikel yang lainnya . Pintu-pintu masuknya setan itu adalah :

  1. Kebodohan [jahlun]
  2. Marah [ghadhabun]
  3. Cinta Dunia [ hubbud dunya]
  4. Panjang angan-angan [ thuulul ‘amal]
  5. Rakus
  6. Kikir
  7. Sombong [kibr]
  8. Suka dipuji
  9. Riya’
  10. Bangga diri [ Ujub ]
  11. Keluh kesah dan gundah gulana
  12. Memperturutkan Hawa Nafsu
  13. Buruk Sangka [su’udzan]
  14. Menghina Seorang Muslim
  15. Meremehkan Dosa
  16. Merasa Aman dari Adzab Allah
  17. Putus Asa dari rahmat Allah

Namun dari ke-17 pintu masuknya setan yang harus ditutup, sejatinya hanya bermuara pada 3 pintu besar dimana pintu-pintu kecil itu bisa terbuka lebar. Ketiga pintu besar itu adalah (1). Kesombongan ( Kibr ), (2).Tamak/cinta dunia ( hubbud dunya ). (3). Iri Dengki

Hanya saja sekedar tahu sebab masuknya setan dalam jiwa kita belumlah cukup, kita harus memahami dan bagaimana cara menutup rapat-rapat ke-17 pintu tersebut sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, yang akan kami tulis pada artikel berikutnya.

Maka barang siapa bisa menghindari dan menutup rapat-rapat ke-17 pintu masuk setan tersebut insyaAllah akan selamat dari tipu muslihat Iblis dan bala tentaranya. Wallahu a’lam.( Al fakir Arif Al Qondaly ).